Hukum Convergensi
Mungkin sudah menjadi kehendak alam, bahwa dalam hal memandang suatu persoalan, manusia sering terlampau berlebih-lebihan ataupun berat sebelah,kemudian ada pula usaha untuk mencari jalan tengah. Begitulah pula halnya dengan perkembangan manusia dalam arti sifat-sifanya, yang akan kita bicarakan berikut ini ( Tetapi ingatlah ! selamanya segala sesuatu yang berlebih-lebihan atau berat sebelah itu tidak baik).
Ada paham yang mengatakan bahwa bakat atau pembawaan keturunanlah yang mutlak. Bakat akan tumbuh dengan sendirinya ,jadi tak ada gunanya manusia berusaha mempengaruhi pertumbuhan itu dengan beraneka ragam aturan ataupun norma-norma. Sebab bakat itulah yang akan menentukan perkembangan, sifat-sifat manusia pemilik bakat tersebut. Bakatlah yang akan menentukan jadi apa ia dikelak kemudian hari : jadi orang baik atau jahat, berguna atau tidak bagi kehidupan.
Bahkan SCHOPENHAUER , ahli filsafat bangsa jerman , dengan tandas sekali berani mengatakan " Manusia itu tidak berubah - ubah . akhlak manusia itu adalah tetap sebagai semula " . Penganut pendirian atau paham seperti ini , dapatlah digolongkan dalam aliran Nativisme, yang mementingkan dan mengutamakan bakat , sebab: Nativus adalah pembawaan atau bakat.
Paham berat sebelah lainnya membentangkan bahwa setiap manusia yang lahir itu dikatakan sebagai "Sehelai kertas yang belum ditulisi,putih,bersih". Bagaimana sifat dan perkembangannya kelak setelah besar , seluruhnya bergantung pada kemungkinan-kemungkinan yang tak terbatas dalam alam sekitar dan terutama sekali dari pendidikan yang diterimanya . Demikianlah antara lain pendapat JOHN LOCKE ,seorang ahli filsafat inggris.
Paham seperti ini telah dirintis oleh W.Stern , ahli psikologi yang dikenal sebagai pencipta Hukum Perkembangan yang bernama 'Hukum Convergensi' dan untuk selanjutnya kita sebut sebagai hukum perkembangan yang pertama. Manusia, bukan hanya terbatas pada manusia.. muda" , tetapi manusia dewasa pun adalah hasil perpaduan dan kerja sama antara kedua tenaga tersebut.
Meskipun demikian, penganut-penganut paham ini tetap juga mengakui adanya pengaruh bakat atau pembawaan kearah yang baik atau yang buruk , juga betapa besar pengaruh alam sekitar dan pendidikan. Mereka pun percaya pula bahwa ada gaya-gaya pembawaan yang tersembunyi , karena itu perlu dibantu dalam memperkembangkannya dengan perangsang-perangsang dari luar.
Ada paham yang mengatakan bahwa bakat atau pembawaan keturunanlah yang mutlak. Bakat akan tumbuh dengan sendirinya ,jadi tak ada gunanya manusia berusaha mempengaruhi pertumbuhan itu dengan beraneka ragam aturan ataupun norma-norma. Sebab bakat itulah yang akan menentukan perkembangan, sifat-sifat manusia pemilik bakat tersebut. Bakatlah yang akan menentukan jadi apa ia dikelak kemudian hari : jadi orang baik atau jahat, berguna atau tidak bagi kehidupan.
Bahkan SCHOPENHAUER , ahli filsafat bangsa jerman , dengan tandas sekali berani mengatakan " Manusia itu tidak berubah - ubah . akhlak manusia itu adalah tetap sebagai semula " . Penganut pendirian atau paham seperti ini , dapatlah digolongkan dalam aliran Nativisme, yang mementingkan dan mengutamakan bakat , sebab: Nativus adalah pembawaan atau bakat.
Paham berat sebelah lainnya membentangkan bahwa setiap manusia yang lahir itu dikatakan sebagai "Sehelai kertas yang belum ditulisi,putih,bersih". Bagaimana sifat dan perkembangannya kelak setelah besar , seluruhnya bergantung pada kemungkinan-kemungkinan yang tak terbatas dalam alam sekitar dan terutama sekali dari pendidikan yang diterimanya . Demikianlah antara lain pendapat JOHN LOCKE ,seorang ahli filsafat inggris.
Paham seperti ini telah dirintis oleh W.Stern , ahli psikologi yang dikenal sebagai pencipta Hukum Perkembangan yang bernama 'Hukum Convergensi' dan untuk selanjutnya kita sebut sebagai hukum perkembangan yang pertama. Manusia, bukan hanya terbatas pada manusia.. muda" , tetapi manusia dewasa pun adalah hasil perpaduan dan kerja sama antara kedua tenaga tersebut.
Meskipun demikian, penganut-penganut paham ini tetap juga mengakui adanya pengaruh bakat atau pembawaan kearah yang baik atau yang buruk , juga betapa besar pengaruh alam sekitar dan pendidikan. Mereka pun percaya pula bahwa ada gaya-gaya pembawaan yang tersembunyi , karena itu perlu dibantu dalam memperkembangkannya dengan perangsang-perangsang dari luar.
Comments
Post a Comment