Sekilas tentang KERINCI (part 4)

 Dalam Tambo dikatakan Nik Sigindo Tujuh beradik, dengan demikian artinya mereka hidup dalam satu zaman. Sigindo tersebut yakni :
-Sigindo Elok Misai Sungai Tanang berkedudukan di Koto Tapus (sekarang Jangkat).
-Sigindo Balak Serampas berkedudukan di Tanjung Kasri (sekarang termasuk kecamatan Jangkat-Merangin).
-SigindoBatinting Jerangkang Tinggi berkedudukan di Pulau Sangkar.
-Sigindo Bauk Tanjung Muara Sekiau berkedudukan di Temiai.
-Sigindo Kumbang wilayah Selatan Danau Kerinci berkedudukan di Jujun.
-Sigindo Kuning wilayah Barat Danau Kerinci di Seleman.
-Sigindo Teras wilayah Utara Danau Kerinci berkedudukan di Pengasi.
-Sigindo Panjang wilayah Rawang berkedudukan di Rawang.
-Sigindo Sakti Ujung Tanjung Muaro Sekiau di Muaro Sekiau.

   Pada masa itu persatuan antara satu sigindo dengan Segindo-segindo yang lain sangat kuat, bagi mereka kesulitan satu Segindo merupakan kesulitan pula bagi Segindo yang lain, Kerajaan Segindo-segindo pada masa itu sangat disegani oleh Kerajaan-kerajaan lain, setiap satu tahun mereka mengadakan pertemuan untuk membicarakan kepentingan bersama, wadah persatuan mereka disebut dengan "Sakti Alam Kerinci".


 Persatuan Pamuncak
      Kerajaan Sigindo-sigindo bertahan  hingga berabad-abad ,gelar seorang raja yang disebut SEGINDO mampu mensejahterakan memakmurkan rakyat diwilayah Sigindo masing-masing.
Dan pada akhirnya gelar Segindo beralih menjadi 'Pamuncak', pada masa itu perkembangan penduduk tumbuh pesat, lahan - lahan pertanian dan perkebunan semakin luas , Agama Hindu dan Budha yang berkembang saat itu secara perlahan berangsur menghilang dan digantikan dengan penyebaran Agama Islam , dan pada saat itu  gelar Raja didaerah Kerinci Tinggi dan Kerinci Rendah berubah menjadi "Pamuncak" dan pada masa itu ada 9  Pamuncak secucur air seguling batu,               6 Pamuncak berada di Kerinci Tinggi dan Tiga Pamuncak berada di kawasan Kerinci Rendah.

   Masa Pamuncak diganti dengan Depati , masa pemerintahan Pamuncak berakhir diwilayah Kerinci Tinggi  berakhir sejak masa Adityawarman menjadi Raja Paguruyung tahun 1347-1376 M . Setelah tiga tahun naik tahta Raja Adityawarman (1350) beberapa orang keturunan dan pengikut Adityawarman datang ke Kerinci Tinggi dan Kerinci Rendah ,mereka ikut andil dalam menata ketatanegaraan di alam Kerinci sehingga sistim pemerintahan Pemuncak diganti dengan Pemerintahan Depati .

   Dan pada masa itu ada sepuluh Depati dan satu wilayah yakni Tanah Pembarap masih digelar Mangkuyudo , setelah itu tanah Pembarap diberi gelar Depati Mangkuyudo, dengan demikian jumlah Depati menjadi sebelas dan kesebelas Depati itu diresmikan Raja Melayu Adityawarman, dapun Mangkuyudo Pembarap berawal dari usul Pamuncak Tigo Kaum agar didirikan suatu kerajaan dengan gelar Mangkuyudo dan yang pertama kali menjabat Mangkuyudo adalah cucu dari Pamuncak Tigo Pulau Sangkar.

    Para Depati yang diresmikan oleh Raja Adityawarman pada saat itu sebanyak 7 orang Depati diwilayah Kerinci Tinggi dan 4 orang di Wilayah Kerinci Rendah . Para Depati yang diresmikan itu merupakan Raja-raja penguasa adat yang memimpin di wilayah masing-masing, para Depati itu bergabung dalam wadah persatuanyang disebut dengan "Empat Diatas Tigo Dibaruh, Pamuncak dan Pembarap". 

Comments

Popular posts from this blog

Lirik lagu Kerinci 'Kutakek Tinggai'

Puisi ' Kepergian sosok Kakek '

Lirik Lagu Kerinci " Sajeak Busuo"