Sekilas tentang KERINCI (part 3)

   Pendapat Dr.Bennet Bronson yang menyebutkan manusia " Kecik Wok Gedang Wok " telah ada jauh sebelum kedatangan gelombang perpindahan suku-suku bangsa dari Asia Tenggara ke Indonesia sangat beralasan. Salah satu daerah pedalaman yang dimasuki ras proto melayu termasuk alam Kerinci yang daerahnya telah didiami manusia "Kecik Wok Gedang Wok", (Prof.H.Indris Jakfar SH) dalam perkembangannya kedua komunitas ini telah terjadi percampuran darah yang kemudian melahirkan "Nenek Moyang Orang Suku Kerinci" dan seiring dengan perkembangan keturunan nenek moyang orang Kerinci membuat pusat-pusat pemukiman yang tersebar di sejumlah pelosok alam Kerinci .

    Menurut sejarawan dan ahli arkelogi sebelum abad masehi telah tumbuh dan berkembang pemukiman yang didiami manusia. Pesatnya perkembangan manusia telah melahirkan banyak kantong-kantong pemukiman , kantong pemukiman menjadi negeri , dan kemudian Negeri-negeri ini memiliki sistem tata pemerintahan yang mengatur tata kehidupan masyarakat pada saat itu .

  Berdasarkan catatan sejarah, pada masa lampau di Kerinci terdapat 3 sistem pemerintahan yang berdaulat dan memayungi masyarakat dan negeri. Ketiga pemerintahan itu ialah pemerintahan "KOYING" atau Kerajaan Negeri Koying, pemerintahan berikutnya disebut dengan pemerintahan Segindo atau Negri Segindo alam Kerinci dan pemerintahan selanjutnya dikenal dengan nama pemerintahan Depati atau Negara Depati Empat Alam Kerinci .

 
Persatuan Sigindo
    Dimasa lalu dikawasan Kerinci tinggi terdapat sembilan (9) orang Sigindo, masing-masing Sigindo adalah gelar kepala suku atau kepala kaum yang dikenal pada abad ke-14, mereka yang mengatur kaumnya diwilayah masing-masing,merekalah yang memakan habis,memancung putus dalam wilayahnya,mereka yang menghitamkan dan memutihkan alam wilayahnya.

  Dan dalam tiap wilayah Kerajaan Sigindo terdapat beberapa negeri dan dusun yang memiliki rakyat yang cukup banyak yang patuh kepada Sigindo, antara satu Sigindo dengan Sigindo yang lain terjalin  hubungan yang harmonis dan penuh rasa kekeluargaan , ringan sama-sama mereka jinjing, berat sama-sama mereka pikul, berbenteng dado berkuto betis , menghadap musuh setapak pun tidak surut dalam membantu wilayah Sigindo yang mendapat gangguan dari musuh.

  Kesembilan Sigindo-sigindo tersebut masing-masing adalah sebagai berikut :
contoh pada tulisan incung yang tertulis pada tanduk yang tersimpan di koto beringin Rawang dan Tanah Kampung disebutkan  bahwa Sigindo Panjang adalah menantu Nenek Siyak Langin (Siyak Lengih) atau dikenal dengan nama Syeikh Samilullah .

Comments

Popular posts from this blog

Lirik lagu Kerinci 'Kutakek Tinggai'

Puisi ' Kepergian sosok Kakek '

Lirik Lagu Kerinci " Sajeak Busuo"